Rabu, 19 September 2012

Goresan Hati yang Takkan Pernah Mati

Goresan Hati yang Takkan Pernah Mati




Mengenalmu...
Bagaikan memainkan lantunan nada sederhana yang indah dan merdu
tanpa diketahui judulnya, tanpa diketahui sebagian liriknya olehku

Memikirkanmu....
Menghadirkan jingganya senja dalam tiap sudut imajinasiku
begitu penuh daya yang sebentar lagi akan usai, dengan gelap yang kan mengusir palsu

Goresan langit yang kan membekas
segera saja menghalau kemilau jingga itu mengukir siluet hati yang sudah tanpa bentuk jelas
hanya sekedar bayangan yang akan indah jika di lihat di sore hari tanpa batas

Itu dia! Sang hati kembali usai
Itulah yang menyebabkanku tak sanggup menatap pagi
Karna tangan ini tak kuasa memegang serpihannya yang melukai

Andaikan saja ada tangan lain yang mau menopang pecahan ini
Mendorong setiap ego yang kutepis dalam diam, memagut sepi
Menghalau pelangi, melihat sendirinya langit yang menunggu kemilau senja hari

Untuk apa? Tentu saja untuk menghantarkannya pada malam
yang tak terlirik karena mencintai dalam kelam
Berbisik... yang tentu saja tak terjamah dalam diam

Sayang... Sayang.. Sayang
Seberapa kuat aku memanggil petang
Hati ini tetap menghilang, melayang
Menjelajahi untuk mengejar senja ke barat dan ke barat lagi
Hingga tak lagi bisa menunggu pagi, menunggu yang takkan pernah usai

Diamlah, diam di sini menyimpan rasa
Karena ini takkan pernah sirna,masih tersimpan rapi tak terjelma
Terbungkus dalam setiap untaian do'a yang tanpa makna menurut mereka

Tuhan...
Jika masih sanggup aku bertahan
Biarkan senja dan pagi berjalan tanpa beban
Biarkan semua berjalan semestinya, tanpa ada satu dua hati yang tertahan




Ditulis saat tengah hari, saat menunggu pagi
:')
By Kiky Claudia Nawaji

2 komentar:

Ditunggu komennya :)