Goresan Hati yang Takkan Pernah Mati
Mengenalmu...
Bagaikan memainkan lantunan nada sederhana yang indah dan merdu
tanpa diketahui judulnya, tanpa diketahui sebagian liriknya olehku
Memikirkanmu....
Menghadirkan jingganya senja dalam tiap sudut imajinasiku
begitu penuh daya yang sebentar lagi akan usai, dengan gelap yang kan mengusir palsu
Goresan langit yang kan membekas
segera saja menghalau kemilau jingga itu mengukir siluet hati yang sudah tanpa bentuk jelas
hanya sekedar bayangan yang akan indah jika di lihat di sore hari tanpa batas
Itu dia! Sang hati kembali usai
Itulah yang menyebabkanku tak sanggup menatap pagi
Andaikan saja ada tangan lain yang mau menopang pecahan ini
Mendorong setiap ego yang kutepis dalam diam, memagut sepi
Menghalau pelangi, melihat sendirinya langit yang menunggu kemilau senja hari
Untuk apa? Tentu saja untuk menghantarkannya pada malam
yang tak terlirik karena mencintai dalam kelam
Berbisik... yang tentu saja tak terjamah dalam diam
Sayang... Sayang.. Sayang
Seberapa kuat aku memanggil petang
Hati ini tetap menghilang, melayang
Menjelajahi untuk mengejar senja ke barat dan ke barat lagi
Hingga tak lagi bisa menunggu pagi, menunggu yang takkan pernah usai
Diamlah, diam di sini menyimpan rasa
Karena ini takkan pernah sirna,masih tersimpan rapi tak terjelma
Terbungkus dalam setiap untaian do'a yang tanpa makna menurut mereka
Tuhan...
Jika masih sanggup aku bertahan
Biarkan senja dan pagi berjalan tanpa beban
Biarkan semua berjalan semestinya, tanpa ada satu dua hati yang tertahan
Ditulis saat tengah hari, saat menunggu pagi
:')
By Kiky Claudia Nawaji
ciyeeee :) baguss :)
BalasHapusmakasiih mbak mas :D
Hapus